LIPUTANBARU.COM//TANGERANG – Seorang warga meminta penjelasan kepada Yayasan Islamic Village selaku pengelola dan pengembang kawasan perumahan di Kelapa Dua Tangerang. Soalnya, akses jalan di Blok H 4 No.11 terletak Jalan Tin No.1 ditembok oleh warga perumahan Villa Ilhami.
Penutupan itu karena akses melewati jalan Syamsi Raya yang sudah diserahkan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) sebagai sarana Fasilitas Umum (fasum). Sehingga mereka warga Perumahan Villa Ilhami meminta agar Pemda atau Yayasan Islamic Village untuk mengeluarkan surat bahwa akses Jalan Tin memang melalui Jalan Syamsi Raya.
Menurut Catur Prasetyo pemilik lahan Blok H, upaya musyawarah dan diskusi sudah dilakukan sejak 3 (tiga) tahun silam, namun pihak Yayasan terkesan tidak menindaklanjuti permasalahan tersebut.
“Saya sudah bertemu dengan Iqrar Risyad Nasution (Yayasan Islamic Village), Direksi dan Bidang Hukum PT. MHA, bahkan H. Yudi warga Perumahan Villa Ilhami,” beber Catur.
Dalam sertifikat hak milik (SHM) yang dimiliki, Catur Prasetyo menunjukkan bahwa peta gambar yang ada menunjukkan akses jalan memang melewati Jalan Syamsi Raya.
“Saya tidak habis pikir, Yayasan Islamic Village dan pengembang Villa Ilhami adalah satu kesatuan, tapi kenapa masalah ini dibuat rumit,” keluh Catur.
Permasalahan fasos dan fasum di perumahan Islamic Village memang kerap dipermasalahkan warga. Karena fasilitas tersebut dari hasil pemotongan setiap tanah yang ada di Islamic.
“Setiap pemilik lahan di Islamic Village dipotong lahannya untuk fasos dan fasum. Bahkan termasuk biaya pembangunannya. Jika diakumulasi luas lahan sangat cukup untuk sarana umum dan sosial,” cerita Catur Prasetyo.
Berdasarkan pengamatan, kondisi jalan di Perumahan Islamic memang tidak baik. Lahan pemakaman yang seharusnya memperhatikan rasio warga, luasnya tidak lebih dari 1000 m2.
Saat ini warga perumahan Islamic Village dan sekitarnya yang hendak melintas harus berlanggangan kartu akses setahun Rp150.000. Dana tersebut untuk membiayai perbaikan jalan karena hingga saat ini belum diserahkan kepada Pemda sebagai fasos dan fasum.
Seorang warga meminta agar dilakukan audit menyeluruh terhadap fasos dan fasum di Perumahan Islamic Village.
“Sudah sangat semrawut dan mengkhawatirkan. Contohnya soal pemakaman, akses jalan Blok H yang ditutup, dan kondisi jalan yang tidak baik,” jelas Catur Prasetyo. (*)