Buka Wawasan di Dunia Pertanian, Ratusan Siswa SMK Kunjungi Polbangtan Kementan

LIPUTANBARU.COM//YOGYAKARTA – Dalam rangka mendukung upaya Kementerian Pertanian untuk meningkatkan kesadaran dan minat generasi muda terhadap pertanian, Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA) Kementerian Pertanian menerima kunjungan ratusan siswa-siswi dari SMKN 1 Ngablak Magelang.

Terbukanya Polbangtan YOMA terhadap kunjungan semua lapisan masyarakat, termasuk kepada SMKN 1 Ngablak yang ingin belajar tentang pertanian, sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Menurut Mentan Syahrul, ada empat faktor penentu keberhasilan pendidikan vokasi.

Pertama adalah karakter yang tidak mudah menyerah dan memiliki jiwa yang tangguh. Faktor kedua adalah kompetensi.

“Oleh karenanya, Polbangtan dan SMKPP harus menciptakan generasi milenial yang mampu bekerjasama dengan pihak lain,” kata Mentan Syahrul.

Ketiga, memiliki sifat kritis baik pada dirinya, dengan lingkungan dan semua masalah yang dihadapi, namun tetap sejalan dengan jiwa kebangsaan.

“Keempat adalah berpikir kreatif untuk berinovasi dengan meningkatkan literasi tentang sektor pertanian, manajemen keuangan, orientasi pasar dan sarana prasarana melalui dunia digital,” jelas Mentan Syahrul.

Terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menjelaskan, pendidikan vokasi menjadi salah satu upaya untuk mencetak dan menghasilkan petani milenial yang berkualitas dan berkompeten untuk mendukung upaya regenerasi petani Indonesia.

“Program regenerasi pertanian menjadi program prioritas dan strategis Kementan. kita cetak 2,5 juta petani milenial, kita tingkatkan kompetensi 2,5 juta petani milenial, kita tingkatkan kemampuan wirausahanya, budidaya dan kemampuan membaca strategi pemasaran,” kata Dedi.

Sinergi Pembangunan Pertanian Nasional, Kementan Jajaki Kerjasama dengan Baznas

Wakil Direktur I Polbangtan YOMA, Sujono, saat menyambut rombongan mengatakan bahwa peluang kerja sama selalu terbuka lebar dengan semua stakeholder, termasuk SMKN 1 Ngablak.

“Saya berharap kunjungan ini menjadi bermakna, agar kemudian terjalin komunikasi dan kerja sama yang baik di masa mendatang,” harap Sujono.

Sujono juga menerangkan bahwa Polbangtan YOMA merupakan institusi pendidikan vokasi yang mengedepankan praktik dengan didukung Teaching Factory (TEFA) dan laboratorium pendidikan yang mumpuni.

“Polbangtan YOMA merupakan pendidikan vokasi di bawah Kementerian Pertanian yang menitikberatkan lulusannya agar dapat menjadi quality job seeker dan quality job creator. Sistem pembelajarannya lebih banyak praktik lapangan, baik terjun langsung ke lahan praktik, magang dan PKL ke DUDIKER (Dunia Usaha, Dunia Industri dan Dunia Kerja),” terangnya.

Pada kesempatan itu Kepala Sekolah SMKN 1 Ngablak, Fahmi menuturkan bahwa kunjungan 275 siswanya ke Polbangtan YOMA merupakan salah satu dari rangkaian kunjungan industri dalam rangka memberikan wawasan dan gambaran mengenai kegiatan pembelajaran dan prospek pendidikan vokasi.

“Kami ingin membuka wawasan para siswa bahwa pertanian itu menjanjikan. Kami mohon supaya dapat diberikan wawasan supaya anak-anak kami termotivasi untuk melanjutkan di bidang pertanian,” jelas Fahmi.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *