LIPUTANBARU.COM//LEMBANG – Menjadi seorang wirausaha membutuhkan berbagai fondasi pengetahuan, keterampilan, dan sikap, juga mental yang memadai. Kewirausahaan dimulai dari proses bagaimana melihat peluang, mengelola risiko, membangun usaha, hingga mengelolanya dengan baik.
“Ditengah berbagai krisis yang terus melanda bangsa Indonesia, menjadi suatu keharusan bagi setiap manusia Indonesia mempersiapkan diri menghadapi berbagai tantangan yang datang. Persiapan yang dilakukan salah satunya dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Cara jitunya adalah dengan memberikan berbagai keterampilan hidup ( life skill ) dan menambah wawasan kewirausahaan.
Kementerian Pertanian telah menetapkan arah kebijakan pembangunan pertanian, yaitu pertanian maju, mandiri dan modern. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, mengatakan, “Keberadaan para petani sangat vital dalam mewujudkan pencapaian swasembada pangan.
”Mentan SYL berharap melalui pelaksanaan kegiatan pelatihan yang dilaksanakan kali ini dapat mendorong petani milenial menjadi unggul, profesionalisme dan berdaya saing dalam mengembangkan usahanya.
Pernyataan ini dipertegas pula oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi, bahwa sudah saatnya petani melakukan pertanian sebagai agribisnis. Bukan hanya memenuhi kebutuhan keluarga sendiri. Petani juga sudah saatnya membuat turunan berupa olahan untuk mendapatkan nilai tambah, begitupun mendapatkan akses pasar yang baik. “Pertanian kini bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan masyarakat. Sudah saatnya pertanian dijadikan agribisnis guna meningkatkan penghasilan,” tuturnya.
Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang telah melaksanakan Pelatihan Kewirausahaan sebanyak 6 angkatan. Angkatan terakhir 5 dan 6 dilaksanakan pada tanggal 25-27 Juni 2023 diikuti 77 petani wilayah Lembang. Pelatihan ini menjadi langkah strategis dan mutlak dilaksanakan untuk pengembangan dan ketersediaan sumberdaya manusia pertanian yang berjiwa wirausaha.
Selama berlatih 3 hari, beberapa materi strategis berkaitan dengan pengelolaan bisnis pertanian diberikan oleh widyaiswara dan praktisi para pengelola Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S). P4S ini menjadi mitra BBPP Lembang untuk peningkatan kompetensi SDM pertanian, yaitu Ketua P4S Lembang Agri dan Ketua P4S Terpadu Ikamaja.
Materi yang disampaikan terdiri dari materi kelompok dasar, inti, materi penunjang yaitu peningkatan etos kerja: menumbuhkan jiwa wirausaha, business plan, pencatatan keuangan usahatani, strategi pemasaran dan digital marketing, kemitraan dan negosiasi, dan success story (smart farming dan pembuatan pupuk organik).
Hasil pelatihan secara umum berjalan dengan baik. Peserta menguasai materi pelatihan dan memiliki sikap perilaku sangat baik selama proses berlatih. Penilaian peserta terhadap fasilitator juga baik dan peserta sangat puas dengan pelayanan yang diberikan oleh BBPP Lembang.
Pada penutupan pelatihan, Selasa (27/6/2023), Kepala Balai, Ajat Jatnika, mengharapkan pelatihan ini menjadi bekal dan siap terjun bisnis dibidang pertanian. Dirinya menyerukan 4 hal yang harus dilakukan oleh petani sebagai pelaku bisnis pertanian. “Empat hal yang harus dilakukan adalah perkuat kapasitas diri, tanamkan jiwa wirausaha, lakukan kolaborasi dan perkaya sisi spiritual kita,” pesan Ajat.
Salah satu peserta, Yaya Jaya, menyampaikan rasa terimakasihnya diberi kesempatan untuk bisa berlatih di BBPP Lembang. “Mewakili teman-teman peserta lainnya kami bersyukur bisa memperoleh kesempatan belajar di BBPP Lembang, pastinya akan coba kami praktikkan di usahatani kami,” ucapnya. (Yoko/Che)