Kabupaten Cianjur Optimalkan Perluasan Areal Tanam untuk Peningkatan Produksi Padi

LIPUTANBARU.COM//CIANJUR – Instruksi Menteri Pertanian kepada seluruh jajarannya untuk mengantisipasi darurat pangan dengan melakukan monitoring kegiatan optimalisasi lahan, pompanisasi dan Perluasan Areal Tanam (PAT), direspon Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang.

BBPP Lembang yang merupakan salah satu UPT Kementan, diberikan amanat untuk melakukan monitoring kegiatan tersebut dalam rangka peningkatan produksi padi di wilayah Kabupaten Cianjur. Kegiatan dilaksanakan pada 15-16 Maret 2024.

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, mengajak pemerintah daerah untuk menjaga bahkan memperluas lahan-lahan pertanian.

“Peningkatan produksi padi akan lebih maksimal jika didukung dengan perluasan areal tanam. Untuk itu, pemerintah daerah pun harus memastikan areal tanam yang ada tidak terganggu, bahkan harus bisa ditingkatkan,” tuturnya.

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengimbau penyuluh untuk memastikan produksi pertanian tidak menemui kendala.

“Penyuluh harus masif turun ke lapangan untuk mendampingi petani sekaligus memastikan pertanian tidak menemui kendala,” katanya.

Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, mengatakan pihak-pihak terkait harus memastikan ketersediaan air untuk mendukung peningkatan produksi.

“Peningkatan produksi akan susah dilakukan tanpa ketersediaan air. Untuk itu, keberadaan embung, irigasi dan lainnya harus bisa dimaksimalkan,” tukasnya.

Demi mewujudkan hal tersebut, Jumat (15/3/2024), Ketua Kelompok Substansi Penyelenggaraan Pelatihan dan Katimker Rumah Tangga dan BMN BBPP Lembang melakukan koordinasi dan Identifikasi CPCL ke Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Ketahanan Pangan (TPHPKP) Kabupaten Cianjur.

Tim diterima Kepala Bidang Sarana Prasarana dan Penyuluhan dan Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan Kabupaten Cianjur, Dandan Hendayana.

Dari koordinasi itu diketahui jika data Luas Baku Sawah (LBS) dari 65.850 Ha menjadi 66,934 Ha, terdapat sawah bera (kurang produktif) sebesar 20.825 Ha.

“Ini merupakan lahan IP 1 yang sudah panen pada bulan Februari, meliputi wilayah kecamatan Agrabinta, Cibeber, Cibinong, Cidaun, Cikadu, Leles, Naringgul, Sindangbarang, dan Sukaresmi,” ucap Dandan.

Menurutnya, Dinas TPHPKP Kabupaten Cianjur juga telah melakukan identifikasi CPCL yang membutuhkan sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan optimalisasi lahan, pompanisasi dan PAT dan dikirim ke Dirjen Prasarana dan Sarana Kementan.

“Untuk pesawahan di sekitar DAS sudah dioptimalkan sehingga rencana lokasi PAT akan diarahkan ke wilayah Cianjur Selatan berupa sawah tadah hujan dan akan dipetakan di wilayah Kecamatan Agrabinta seluas 500 Ha,” kata Dandan lagi.

Tim BBPP Lembang dan Dinas TPHPKP Cianjur juga melakukan peninjauan ke lokasi calon penerima Program optimalisasi lahan, pompanisasi dan Perluasan Areal Tanam (PAT) Padi Kementerian Pertanian, yaitu Desa Babakansari dan Desa Selajambe di Kecamatan Saluyu, dan beberapa lokasi pesawahan di sekitar Kecamatan Karangtengah. (Yoko/Che)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *