LIPUTANBARU.COM//LEMBANG – Kementerian Pertanian, melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, memperkenalkan sektor pertanian kepada 375 orang siswa-siswi kelas VIII, Kamis (14/11/2024). Para siswa yang didampingi guru ini mempelajari pertanian konvensional dan modern.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengatakan Kementerian Pertanian terus berupaya meregenerasi sektor pertanian dengan memfokuskan program-program pada generasi muda.
Untuk itu, Menteri Amran mengajak anak muda Indonesia untuk aktif terlibat pada sektor pertanian sebagai pilar keberlanjutan pangan nasional.
“Keterlibatan petani muda dalam pembangunan sektor pertanian Indonesia menjadi faktor keberlanjutan pangan nasional. Petani muda harus menjadi contoh bagi petani lainnya,” kata Menteri Amran.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti, menyampaikan dalam konsep pertanian modern, membutuhkan SDM dan memasifkan penggunaan alat mesin pertanian.
“Saat ini BPPSDMP bergerak dengan motto inklusif, profesional, dan modern,” jelasnya.
Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, menjelaskan jika BBPP Lembang terus berkomitmen menyiapkan regenerasi petani, salah satunya melalui kegiatan pengenalan dunia pertanian pada kegiatan kunjungan atau field trip.
Widyaiswara BBPP Lembang menjelaskan pertanian modern melalui penerapan teknologi hidroponik untuk budidaya tanaman sayuran.
Dijelaskan aneka sistem pada budidaya hidroponik yang diterapkan di BBPP Lembang, yaitu aeroponik yang biasa diterapkan untuk pembibitan kentang, sistem deep flow technique (DFT) dan nutrient film technique (NFT) pada tanaman sayuran daun seperti pakcoy, selada, dan seledri.
Selain itu ada sistem irigasi tetes untuk tanaman melon, tomat beef, dan paprika. Di Inkubator Agribisnis, rombongan dibagi 3 kelompok.
Kelompok pertama mempraktikkan penanaman tomat beef sistem irigasi tetes, mulai dari persiapan media tanam berupa arang sekam dan cocopeat yang dimasukkan ke dalam polybag. Setelah itu GenZ ini praktik penanaman bibit tomat beef.
Sementara itu, di zona kendang sapi dan rumah kompos, petugas lahan praktik didampingi mahasiswa yang sedang PKL di BBPP Lembang, menjelaskan tentang pembuatan pupuk kompos dan manfaatnya bagi tanaman.
Di screen house tanaman hias, widyaiswara BBPP Lembang mengenalkan aneka tanaman hias yang ada yaitu kaktus dan sukulen.
Diawali langkah proses perbanyakannya dengan teknik grafting dan perawatannya yang cukup mudah. Anak-anak antusias mempraktikkan perbanyakan kaktus dan sukulen.
Terlebih lagi, hasil praktiknya juga bisa mereka bawa sebagai upaya melatih keterampilan pertanian, melakukan perawatan tanaman hias.
Widyaiswara juga mengajak GenZ ini untuk berbisnis tanaman hias yang memiliki peluang menghasilkan cuan berlipat, melalui pemasaran secara digital.(***)