Kementan Dorong Kualitas dan Nilai Produk, Lewat Pelatihan Pasca Panen dan Pengolahan Hasil

LIPUTANBARU.COM//LEMBANG – Kementerian Pertanian (Kementan), melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang, menggelar “Pelatihan Vokasi Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Buah dan Sayuran”, 13-20 Maret 2024. Kegiatan diikuti 30 penyuluh pertanian yang berasal dari empat provinsi wilayah kerja BBPP Lembang, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, dan Banten.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mendorong petani mengembangkan berbagai produk olahan dari hasil pertanian, sehingga tidak lagi menjual produk mentah (raw product).

Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengingatkan petani untuk tidak lagi berpikir tanam, petik lalu jual.

“Bukan lagi jamannya, petani bekerja sendiri-sendiri. harus berjamaah seperti pada KEP dan KWT (Kelompok Wanita Tani] didampingi penyuluh,” kata Dedi.

Pelatihan ini menjadi upaya Kementan dalam meningkatkan kualitas dan daya saing produk hortikultura, terutama penanganan pascapanen. Karena, proses penanganan pascapanen yang tepat menjadi kunci utama.

Kegiatan pascapanen buah dan sayuran merupakan salah satu aspek penting dalam usahatani yang memerlukan perhatian khusus.

Pelatihan dilaksanakan dengan metode klasikal dan praktik. Selama tujuh hari berlatih, peserta diberikan materi inti yang mencakup berbagai aspek dari hulu ke hilir, antara lain Good Handling Practices, Good Manufacturing Practices, SOP Pengolahan Hasil dan Buah, hingga Teknologi Pasca Panen Hasil Buah dan Sayuran.

Materi disampaikan oleh Widyaiswara BBPP Lembang yang bertujuan agar peserta memahami seluruh tahapan pasca panen dan pengolahan hasil hingga produk siap dipasarkan.

Salah satu materi yang menarik adalah tentang pengemasan dan pelabelan. Peserta diajak mencoba berbagai teknik pengemasan dan pelabelan untuk membuat produk lebih tahan lama, dan meningkatkan nilai jual suatu produk.

Materi lain yang disampaikan adalah Teknologi Pengolahan Hasil Buah dan Sayuran, peserta praktik teknik pengemasan dan pengolahan cabai, dan Teknologi Pasca Panen Hasil Buah dan Sayuran.

Untuk memperkaya pengalaman peserta, BBPP Lembang juga mengadakan kunjungan lapangan ke Pisang Linting Ceu Popon, salah satu UMKM di Kabupaten Bandung.

Pelatihan ditutup Rabu (20/3/2024) oleh Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika. Pada kesempatannya Ia menegaskan bahwa ilmu yang didapat harus disebarluaskan kepada petani dan gabungan kelompok tani (gapoktan) di masing-masing wilayah.

“Pelatihan ini sebagai awal dari upaya peningkatan kualitas komoditas unggulan di daerah,” katanya.

Biryati, salah satu peserta dari Dinas Pertanian, Perikanan, dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banjarnegara, mengakui manfaat besar yang diperoleh dari pelatihan ini. Ia melihat pelatihan sebagai kesempatan untuk berbagi ilmu antar penyuluh dan memperluas relasi.

“Materi yang didapat juga dinilai relevan dengan perkembangan pasar saat ini sehingga dapat bermanfaat bagi para pelaku usaha di wilayah kerja penyuluh,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *