Ketiga Capres Diharap Soroti Keberlanjutan Masa Depan Petani Tembakau

LIPUTANBARU.COM//Jakarta – Kebijakan yang tepat serta menguntungkan bagi sub-sektor Industri Hasil Tembakau dinilai perlu menjadi perhatian utama para Calon Presiden (Capres) Indonesia nantinya. Pasalnya dari tembakau memiliki produktifitas yang tinggi bagi masyarakat dan negara.

“Saya melihat hari ini para Capres yang telah muncul belum menunjukkan pemikiran seriusnya. Mereka memang fokus menyoroti isu desa, namun belum menyentuh secara rinci bagian dari yang mendukung desa itu, salah satunya potensi perkebunan tembakau” ujar Wakil Kepala Lembaga Pengabdian Masyarakat IPB University, Sofyan Sjaf, Sabtu (4/11/2023).

Menurut Sofjan, kebijakan yang tepat diperlukan dari visi ketiga Capres sebab berpengaruh pada produktivitas kerja petani tembakau dan lingkaran lainnya dalam IHT.

“Dengan adanya kebijakan ke depan yang baik bagi IHT, akan menunjukkan juga bila negara memang hadir untuk rakyatnya. Ada perhatian kepada hal-hal yang perlu dibenahi lagi nantinya oleh negara,” ucap Sofyan.

Paling mengena dari keberpihakan negara pada IHT tersebut, lanjut Sofyan, adalah para petani tembakau di pedesaan. Kebijakan yang adil terhadap petani tembakau tentu saja makin mendorong produktivitas kinerja mereka.

Sofyan menegaskan, melalui salah satu upaya dari petani tembakau maka kekuatan ekonomi Indonesia hingga hari ini tetap dapat stabil. Pemerintah kabupaten/kota, provinsi, dan pusat, ikut merasakan manfaat positif penambangan keuangan daerah dari petani tembakau.

Sofyan menyampaikan, kekuatan yang dimiliki oleh petani tembakau maupun IHT itulah yang perlu dipertimbangkan dari visi kampanye ketiga Capres.

“Jadi ada keberlanjutan di multi-sektor bila nantinya Presiden terpilih mengimplementasikan kebijakan seimbang untuk IHT. Ekonomi dan lapangan pekerjaan di desa bakal tetap tumbuh sebab ada dukungan dari pemerintah negara,” papar Sofyan yang juga Pendiri Data Desa Presisi Indonesia (DDPI).

Kaitan lain dalam pentingnya penerapan kebijakan yang tepat terhadap IHT, tambah Sofyan, yaitu kesejahteraan yang dirasakan para petani tembakau di pedesaan. Terciptanya pembagian yang adil antara pola kerja dilakukan dan penghasilan diterima.

“Nah apakah Capres mampu menyentuh kesejahteraan petani tembakau dan pekerja lain dalam IHT? Itu yang perlu dirumuskan ketiga Capres sekarang. Apalagi membangun Indonesia itu dimulai dari pedesaan. Di desa itu mayoritas adalah petani dan sumber dayanya pertanian,” imbuh Sofyan.

Sofyan juga menuturkan, jangan sampai akibat kebijakan yang tidak berimbang pada IHT membuat geliat perkebunan tembakau di desa menurun.

Petani tembakau di desa, kata Sofyan, akhirnya beralih menanam komoditas lain yang padahal tidak mensejahterakannya dan memberi andil besar bagi ekonomi desa sampai pusat.

Diketahui bahwa tiga pasangan Capres dan Cawapres secara resmi telah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk perhelatan Pemilihan Presiden 2024. Ketiga pasangan Capres dan Cawapres itu yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, serta Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *