LIPUTANBARU.COM//JAKARTA – Founder Fotball Institute, Budi Setiawan membuka wajah perwasitan sepakbola Indonesia melalui hasil Riset Data dan Trend Penugasan Wasit Liga 1 dan 2 tahun 2020/2021 hingga 2022/2023. Riset ini dikeluarkan terkait keputusan PSSI melakukan Hasil Seleksi Wasit yang akan memimpin Kompetisi Liga 1 dan Liga 2023/2024.
Dalam pertemuan dengan wartawan di Jakarta, Minggu (25/6/2023) itu, Budi Setiawan menguak adanya penunjukan 11 wasit dalam memimpin klub tertentu di Liga 1 dan Piala Indonesia (Piala Menpora) musim kompetisi 2020/2021 hingga 2022/2023.
Dari 52 wasit yang masuk dalam daftar list, Budi Setiawan menyebutkan Thoriq Alkatiri pemegang rekor paling banyak memimpin pertandingan. Thoriq tercatat memimpin 34 laga terdiri dari Borneo FC (11 laga), Persebaya (9), Bali United (7), PSM Makassar (7), dan Persija Jakarta (6).
Posisi kedua ditempati Agus Fauzan dengan 32 laga yakni Borneo FC (8), Madura United (8), Arema FC (6), Persebaya (5), dan Persib Bandung (50). Disusul Steven Yubel Pou dengan 31 laga yakni Madura United (7), Arema FC (6), Persija (5), Persib (5), dan PSM Makassar (5).
Kemudian, Faulur Rosy dengan 30 laga yakni PSS Sleman (7), Bali United (7), PS Barito Putra (6), Madura United (6), dan Arema FC (5). Ruli dengan 32 laga yakni Bhayangkara FC (6), PS Barito Putera (6), PSS Sleman (6), dan PSM Makassar (5), Fariq Hitara dengan 27 laga yakni Persija (8), Persib (8), dan Bali United FC (7).
Lalu, Yudi Nurcahya dengan 27 laga yakni Bali United (8), PSS Sleman (6), dan Persebaya (5). Nusur Fadilah dengan 27 laga yakni Persik Kediri (9) dan PSIS Semarang (5). Iwan Sukoco dengan 25 laga yakni PSS Sleman (8), PSIS Semarang (7), dan Persija (6). Imam Sukoco dalam 25 laga yakni PSS Sleman (8), PSIS Semarang (7), dan Persija (6). Terakhir, Oki Dwi Putra Senjaya dengan 21 laga yakni Arema FC (5), Borneo FC (5), dan Madura United (5).
Selain mengeluarkan data wasit yang banyak memimpin pertandingan beberapa klub tertentu, Football Institute juga mengeluarkan data wasit Ginanjar Rahman Latief yang memimpin 14 laga tetapi 8 laga hanya untuk Arema FC.
“Saya tidak mau menuduh ada “sesuatu” di balik penugasan wasit di klub tertentu tersebut. Tetapi, kita membuka fakta untuk menjadi bahan evaluasi bagi PSSI dalam memperbaiki perwasitan sepakbola Indonesia ke arah yang lebih baik,” kata Budi Setiawan.
Yang lebih mengejutkan lagi, Football Institute juga mengeluarkan 22 nama wasit yang terhukum namun masih memiliki jam terbang tinggi dalam memimpin pertandingan selama musim 2022/2023.
Dari fakta tersebut, kata Budi Setiawan, Football Institute menyimpulkan adanya leak atau kebocoran dalam sistem perwasitan. Pertama, adanya distribusi penugasan wasit yang tidak merata di kompetisi Liga 1 dan Liga 2. Kedua, jumlah kuota wasit dengan distribusi penugasan menunjukkan ketimpangan yang tidak lazim dan tidak kompetitif, baik di Liga 1 dan Liga 2.
Ketiga, ada wasit yang dedicated memimpin di beberapa klub liga 1. Keempat, dari wasit dengan penugasan terbanyak, ada wasit yang pernah digroundid 1-2 bulan, namun tetap memiliki jam terbang penugasan tertinggi. Kelima, Tidak terlihat ada parameter tetap dalam menentukan wasit terbaik, promosi wasit dan penugasan wasit. Keenam, Tidak ada proses transparansi dan akuntabilitas delam promosi dan degradasi wasit. Ketujuh, Tidak ada KIP teknis penilaian wasit.
Terkait seleksi wasit yang akan memimpin kompetisi Liga 1 dan Liga 2 musim 2023/2024, Football Institute juga mengeluarkan data 58 persen dari 12 wasit yang mendapat penugasan tertinggi di Liga 1 tidak lolos, 49 persen wasit tidak lolos seleksi Liga 1, dan 18 persen wasit Liga 1 terdegradasi ke Liga 2. Begitu juga dengan data hanya 13 persen wasit lolos seleksi Liga 2, 37 persen degradasi ke Liga 3 dan 50 persen wasit Liga 2 tidak lolos seleksi Liga 2 tahun 2023.
“Dengan fakta itu jelas menunjukkan musim Kompetisi Liga 1 2022 dipimpin oleh wasit yang tidak kompeten. Dan, Liga 2 selama ini dipimpin oleh wasit yang tidak memenuhi kualifikasi,” tegasnya.
Dalam seleksi wasit, PSSI melibatkan Toshiyuki Nagi (JFA Referee Instructor and JFA Top Amateur Referees Manager) yang bertindak sebagai instruktur dan pengawas.
Seleksi wasit dan asisten wasit di tahun 2023/2024 melalui tiga tahap tes, yakni Fitness Test FIFA Kategori 2, Video Test, LOTG Tes. Seleksi yang digelar tanggal 15-16 Juni 2023 diikuti 161 wasit dan 2 asisten wasit FIFA, dan 1 wasit AFC Elite Referee.
Dari 55 wasit Liga 1 2022/2023 yang ikut serta dalam test, terdapat 27 wasit lulus test, ditambah 1 wasit AFC Elite Referee. Dimana 18 peringkat teratas memenuhi kuota Liga 1, sisanya akan bertugas di kursi kuota Liga 2 pada peringkat 15-24. Sementara itu, dari 107 wasit Liga 2 yang ikut serta dalam test, terdapat 54 wasit yang lolos test. Dimana peringkat 1-14 menempati kuota kursi Liga 2 2023/2024.(***)