LIPUTANBARU.COM//JAKARTA – Presiden Joko Widodo naik light rail transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek) dari Stasiun Harjamukti di Depok, Jawa Barat, dengan para menteri Kabinet Indonesia Maju pada Senin (28/8/2023).
Sebagaimana dilansir dari siaran YouTube Sekretariat Presiden, Presiden Jokowi dan rombongan berangkat pukul 08.25 WIB.
Para menteri yang tampak ikut antara lain Mensesneg Pratikno, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Menkeu Sri Mulyani Indrawati.
Selain itu, hadir pula anggota OASE Kabinet Indonesia Maju, antara lain Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Ibu Wakil Presiden Wury Ma’ruf Amin, Siti Faridah Pratikno, dan Try Suswaty Karnavian.
Adapun Presiden Jokowi tampak duduk di bangku LRT didampingi Ibu Iriana Jokowi.
Di samping kanan dan kiri keduanya tampak duduk Ibu Wakil Presiden Wury Ma’ruf Amin, Siti Faridah Pratikno, dan Try Suswaty Karnavian.
Perjalanan Presiden Jokowi dan menteri pada Senin ini adalah dalam rangka peresmian LRT Jabodebek.
Presiden akan menuju stasiun LRT Cawang BNN. Peresmian LRT Jabodebek akan dilakukan di Stasiun LRT Cawang, Jakarta Timur.
Selanjutnya, Presiden Jokowi dan rombongan menuju ke Stasiun LRT Dukuh Atas di Jakarta Pusat.
Nantinya, setelah diresmikan Presiden Jokowi pada Senin pagi, LRT Jabodebek langsung bisa dimanfaatkan oleh masyarakat mulai pukul 14.00 WIB dengan tarif promo berupa diskon 78 persen, yakni tarif flat sebesar Rp 5.000 untuk seluruh lintas pelayanan.
Ada dua rute layanan LRT Jabodebek, yakni rute Stasiun Dukuh Atas-Harjamukti dan Stasiun Dukuh Atas-Jati Mulya.
LRT Jabodebek bisa melaju dari stasiun ke stasiun tanpa masinis. Kereta ini dioperasikan menggunakan sistem communication-based train control (CBTC).
Melalui sistem itu, kereta LRT Jabodebek akan beroperasi berdasar jadwal yang telah ditentukan sebelumnya oleh pusat kendali operasi (operation control center/OCC).
Meski tak ada masinis, kereta ini masih perlu dijaga oleh dua petugas, yakni satu orang selaku train attendant dan satu orang selaku petugas keamanan.
LRT Jabodebek telah dibangun sejak 2015. Peresmian LRT sempat mengalami beberapa revisi dari target awal selesai pada 2019.
Berdasarkan catatan Kompas.com, tanggal operasional LRT Jabodebek diundur menjadi akhir 2020 atau pertengahan 2021.
Salah satu alasannya karena proyek mengalami kendala pembebasan lahan untuk pembangunan depo di Bekasi Timur.
Setelah itu, pandemi Covid-19 melanda dunia sehingga target penyelesaian proyek LRT Jabodebek diundur menjadi tahun 2022 dan ditargetkan dapat beroperasi penuh pada Juni 2022.
Sebelum target tersebut terealisasi, kereta LRT Jabodebek yang tengah menjalani uji coba mengalami tabrakan di rel yang ada di atas Tol Jagorawi, Jakarta Timur, pada Senin (25/1/2021).
Tidak hanya itu, dari segi biaya, proyek ini sempat mengalami pembengkakan biaya (cost overrun) dari Rp 29,9 triliun menjadi Rp 32,5 triliun. Pembengkakan biaya sebesar Ro 2,6 triliun ini akhirnya ditambal dengan APBN 2021 melalui penyertaan modal negara (PMN).(***)