LIPUTANBARU.COM//BOYOLALI – Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta-Magelang (Polbangtan YOMA) Kementerian Pertanian ikut meramaikan kegiatan Pasar Aksata (Aksi Bersama Pertanian) Kabupaten Boyolali dalam rangka penarikan mahasiswa Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) 2023.
Kegiatan yang diselenggarakan pada Senin (31/7/2023) di Kompleks Dinas Pertanian Kabupaten Boyolali itu dihadiri sejumlah petinggi, baik dari Polbangtan YOMA maupun Pemkab Boyolali.
Partisipasi Polbangtan YOMA pada acara tersebut untuk memperkuat pembangunan sektor pertanian di Kabupaten Boyolali. Pelibatan generasi muda pada sektor pertanian penting untuk dilajukan sedini mungkin sebagai bagian dari upaya regenerasi pertanian di masa mendatang.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menuturkan, regenerasi pertanian sudah harus dilakukan sedini mungkin. Sebab, kata Syahrul, sebanyak 71 persen petani di Indonesia sudah masuk kategori usia tua.
“Ke depan, secara perlahan orientasi 20 persen lebih besar lagi diisi petani muda. Meskipun tidak mudah, tapi usaha bersama pemerintah dan elemen lainnya yang terlibat akan percepat lahirnya petani muda karena petani tidak pernah ingkar janji,” kata Menteri Syahrul.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menambahkan, pihaknya terus berupaya mengubah wajah sektor pertanian. Salah satunya melalui regenerasi petani.
Dikatakan Dedi, Kementan telah menyiapkan banyak strategi agar pertanian menjadi idola bagi anak muda. Mulai dari pendidikan dan pelatihan vokasi, penumbuhan wirausaha muda pertanian (PWMP), duta petani milenial dan duta petani andalan (DPM/DPA) dan sejumlah program lainnya.
“Tentu regenerasi petani menjadi suatu keniscayaan yang turut berkontribusi untuk kemajuan pertanian Indonesia,” ujar Dedi.
Dikatakannya, tantangan zaman yang semakin berkembang tentulah tepat bila dijawab oleh para milenial yang masih energik, berjiwa kritis sebagai petani modern yang muaranya untuk mencapai kedaulatan pangan.
“Kementan berkomitmen pada pembangunan pertanian yang maju, mandiri dan modern. Maka dari itu, adaptasi pertanian pada sektor teknologi yang terus berkembang harus ditopang oleh generasi milenial yang memang merupakan ranahnya saat ini,” tutur Dedi.
Direktur Polbangtan YOMA, Bambang Sudarmanto menjelaskan, aksi bersama pertanian dengan petani binaan MBKM mahasiswa dimaksudkan untuk memperkuat pemasaran dan kemajuan potensi usaha petani.
“Dengan adanya petani milenial dan kegiatan ini, tentu kami berharap dapat memotivasi pemuda dan generasi milenial untuk dapat mewujudkan suatu pertanian keberlanjutan,” terang Bambang.
Dikatakan Bambang, Polbangtan YOMA amat concern terhadap pembangunan pertanian Indonesia. “Polbangtan peduli dengan regenerasi petani untuk menjadi petani modern berbasis teknologi,” ujar Bambang.
Bupati Boyolali, Mohammad Said Hidayat menegaskan perlunya aksi bersama dari semua pihak untuk meningkatkan usaha pertanian di Boyolali. “Boyolali ini mempunyai potensi pertanian yang sangat besar, sehingga perlu adanya banyak kerja sama dengan berbagai pihak, salah satunya Polbangtan YOMA, termasuk keberlanjutan pertanian dari sisi SDM pertanian,” kata Said.
Sebagaimana diketahui, ada tiga acara yang diselenggarakan yakni penarikan mahasiswa MBKM di Kabupaten Boyolali, pembukaan Pasar Aksata dan talk show yang diisi oleh tiga orang narasumber berkompeten.
Hadir di antaranya Direktur Polbangtan dan Kaprodi PBB, Bupati Boyolali, Wakil Bupati Boyolali, Ketua DPRD Boyolali, Sekda Pemkab Boyolali, Asisten Perekonomian Pemkab Boyolali, Kadis Pertanian Boyolali, Kadis DKP Boyolali, Kadis Peternakan Boyolali, Kadis Kominfo Boyolali, Kadis LH Boyolali, Camat dan Kades se-Boyolali, Gapoktan dan KWT Wilayah Selo, Cepogo, Mojosongo, Nogosari dan Simo dan sejumlah tamu undangan lainnya.