LIPUTANBARU.COM//JAKARTA – Bank Dunia mencatat bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia akan melambat di angka 4,9% pada tahun 2023. Diketahui, perekonomian Indonesia tumbuh 5,3% di tahun 2022, naik jauh dibandingkan 3,7% di tahun 2021.
Bank Dunia menyatakan bahwa pertumbuhan ini diakibatkan permintaan yang tertahan akibat pandemi Covid-19. Namun, kembali normalnya permintaan dalam negeri ini mengakibatkan melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Permintaan dalam negeri yang sudah lama tertahan langsung muncul saat perekonomian kembali membuka. Ini mengakibatkan pertumbuhan yang pesat (pada tahun 2022), namun kami akan melihat permintaan ini kembali normal,” ucap Habib Rab, Lead Economist untuk Indonesia dan Timor Leste di Bank Dunia, kepada wartawan di Jakarta, Senin (26/3/2023), sebagaimana dikutip dari Jakarta Globe.
Bank Dunia juga memperkirakan perekonomian dunia akan melambat, sehingga berpengaruh pada pertumbuhan Indonesia. Rab mengatakan ekonomi dunia akan melambat dari 3,1% di tahun 2022 menjadi 2,1% tahun ini.
“Berkurangnya permintaan global akan memicu penurunan di perdagangan global. Ini tentunya akan berpengaruh terhadap pertumbuhan Indonesia.
Sementara itu, pertumbuhan produk domestik bruto Indonesia diperkirakan akan berada di angka 5% pada tahun 2024 dan 2025.
Inflasi Indonesia juga diperkirakan akan mengalami penurunan. Inflasi mencapai 4% secara tahunan pada bulan Mei. Ini termasuk yang terendah semenjak tingginya inflasi pada September 2022.
Bank Dunia juga mengatakan tingkat inflasi Indonesia kembali ke target inflasi Bank Indonesia (2-4%) untuk pertama kalinya sejak Juni 2022. Bank Dunia memperkirakan inflasi akan terus turun ke 3,6% pada akhir tahun ini.
“Penurunan inflasi sebenarnya didorong oleh turunnya harga pangan. Di saat yang sama, inflasi di Indonesia menjadi lebih luas. Dengan kata lain, terdapat kenaikan harga di sebagian besar komponen indeks harga konsumen. Ini biasanya menjadi kekhawatiran karena bisa mengakibatkan runaway inflation,” ujar Rab.
“Tapi kami rasa inflasi Indonesia masih moderat. Karena tekanan di bagian suplai, yang sebelumnya mengakibatkan inflasi, sudah mulai melandai, di antaranya menurunnya harga minyak dunia,” imbuh Rab.
Bank Dunia juga memperkirakan inflasi Indonesia akan semakin turun ke angka 3,5% pada tahun 2024-2025.(***)