LIPUTANBARU.COM//PEKANBARU – Talk Show Digital Marketing Komunitas pengusaha digital marketing SVO (Synergy Via Online) Indonesia menggelar Digital Entrepreneur Conference dengan tema Digital Marketing and AI 2.0-2.4, yang diadakan di salah satu hotel di Pekanbaru (21/01/24). Talk show tersebut menghadirkan pembicara yang juga seorang CEO dan pebisnis muda, Raymond Chin.
Dalam talk show kali ini membahas mengenai Unleashing Content Marketing Potential. Memasuki era berbasis digital, para digital entrepreneur harus memiliki dasar dan strategi dalam memulai bisnisnya melalui strategi konten, apalagi saat ini berkembang semakin pesat dengan adanya Artificial Intelligence (AI) untuk mengoptimasi konten digital, yang artinya melalui strategi dan potensi konten yang kuat dapat menarik dan mempertahankan audiens.
“Tren market digital sekarang semakin cepat berubah, dengan adanya tekhnologi seperti AI membuat dunia yang sudah cepat menjadi lebih dinamis lagi. Hal ini merubah behavior customer terutama generasi muda yang setiap hari terpapar dengan konten, teknologi, dan social media di kehidupan sehari harinya. Ini menjadi tantangan yang cukup challenging untuk digital marketer dan business owner di Indonesia, kuncinya adaptasi dan kalau bisa ikut menjadi “first market mover” dengan mengadopsi AI dan terlihat culture di SVO sangat strong dalam membangun organisasi marketer yang selalu siap dinamis mengikuti tren baru” jelas Raymond Chin.
Acara yang dibuka untuk umum ini dihadiri oleh ratusan peserta, diantaranya para digital entrepreneur muda yang antusias dan siap mendalami bisnis digital. Melek dunia digital marketing memang merupakan hal yang krusial bagi pengusaha digital dalam mencapai kesuksesan, salah satu yang mewakili dan telah berhasil menjalani bisnis digital yang tergabung dalam SVO Indonesia di Pekanbaru yaitu Maifal Dafika Darma.
“Saya harus selalu melek akan perkembangan dan perubahan tren digital marketing, saat saya tahu ada perubahan tren maka saya langsung mengikutinya dan menyusun strategi baru untuk tren tersebut” kata Maifal.
Baginya, saat ini mengembangkan bisnis digital marketing di Pekanbaru bukanlah hal yang sulit bahkan memiliki banyak peluang.
“Menurut saya memulai bisnis SVO di Pekanbaru tidak begitu sulit, karena bisnis ini bergerak di bidang digital yang mana kita bisa mengakses ilmunya dimanapun berada, tidak perlu berada di kota besar untuk berbisnis di dunia digital ini sekalipun kamu berada di pelosok desa, ditambah lagi SVO ini memiliki support system yang begitu powerful, untuk produk, packing, dan pengiriman. Dan segala hal yang berhubungan dengan itu kamu gak perlu pusing lagi memikirkannya, jadi yang perlu kamu pikirkan hanyalah bagaimana cara agar iklan kamu tayang kepada target yang tepat, hingga memiliki sales meledak-ledak. SVO is the best” ungkapnya.
Selain talk show, Digital Entrepreneur Conference 2024 ini juga sebagai salah satu cara untuk mengapreasiasi para digital entrepreneur dan juga momen untuk berbagi ilmu dan informasi tentang bisnis digital. Komunitas SVO berkembang pesat di beberapa negara di Asia, salah satunya di Indonesia. SVO Indonesia sendiri saat ini telah memiliki cabang di beberapa kota seperti Jakarta, Pekanbaru, dan Jogjakarta. Selain itu, SVO Indonesia juga memberikan kesempatan bagi para audiens yang hadir di acara Digital Entrepreneur Conference untuk bergabung dan memulai usaha digital marketing, dengan tujuan untuk memperluas jaringan dan peluang bisnis baru.
“SVO memberikan formula yang memudahkan siapa pun untuk memulai bisnis digital marketing. Sebagai Co-founder SVO Pekanbaru, selama 5 tahun saya merasakan bahwa formula ini bukan hanya sekadar solusi, tetapi juga jawaban bagi banyak orang yang awalnya bingung untuk memulai bisnis digital marketing. SVO tidak hanya memberikan arahan, tetapi juga menyediakan fondasi kokoh yang memungkinkan kesuksesan jangka panjang dalam industri ini. Bersama SVO, bisnis digital marketing bukan lagi mimpi, melainkan kenyataan yang dapat diwujudkan oleh siapa pun” tutup Ahmad Zainal Rauf selaku Co-founder SVO Indonesia Pekanbaru.