Regenerasi Petani, Kementan Bangkitkan Minat dan Perkuat Kompetensi Gen-Z

LIPUTANBARU.COM//LEMBANG – Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Lembang sebagai salah satu penyelenggara pelatihan dan pendidikan pertanian terus berusaha meningkatkan kapasitas SDM pertanian, baik aparatur maupun non aparatur. Tidak terkecuali 36 siswa SMK dan mahasiswa yang tengah menjalani masa Praktik Kerja Lapang (PKL) di BBPP Lembang.

Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo yang menyatakan bahwa pembangunan pertanian akan diteruskan oleh generasi muda yang memiliki kompetensi jauh lebih baik. Karenanya, generasi penerus pertanian ini harus memiliki keterampilan dan teknologi yang andal di bidang pertanian.

“Pembangunan pertanian Indonesia akan dilanjutkan oleh generasi selanjutnya, generasi yang saat ini masih muda, bahkan anak-anak. Kita harus tumbuhkan minat mereka dari sejak dini. Salah satu cara melalui agro-eduwisata, agar kelak mereka mau terjun menjadi pelaku dan mampu memajukan pertanian Indonesia,” tegas Mentan.

Selaras dengan pernyataan Menteri Pertanian, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menyatakan pentingnya pertanian sebagai sektor prioritas dengan jumlah pintu pasar paling banyak di dunia. Karenanya, pertanian harus mampu menarik minat generasi muda untuk turut andil berkontribusi.

“Pertanian dan generasi muda tak boleh dipisahkan. Anak-anak muda adalah generasi penerus pertanian di masa mendatang,” kata Dedi.

BBPP Lembang membekali generasi Z, yakni peserta PKL, untuk memiliki minat berkecimpung di bidang pertanian.

Disampaikan Kepala BBPP Lembang, Ajat Jatnika, “menjadi salah satu tugas BBPP Lembang untuk menjadi sarana belajar para peserta PKL”. Ia juga berharap setelah kegiatan PKL peserta mampu berinovasi hingga berbisnis di bidang pertanian.

Upaya tersebut dilakukan dengan memberikan pengetahuan dasar dengan praktik langsung di area Inkubator Agribisnis (IA) maupun pembelajaran di kelas. Sistem pembelajaran di kelas salah satunya melalui Pelatihan Agribisnis Sayuran yang diselenggarakan pada 10-14 April 2023.

Kementan Kibarkan Genta Organik di Bumi Cendrawasih

Fasilitator merupakan Widyaiswara BBPP Lembang. Adapun materi yang disampaikan mulai dari persiapan benih, persiapan lahan, pupuk dan pemupukan, pemeliharaan, pengendalian hama dan penyakit terpadu, panen dan pascapanen sayuran, pengolahan hasil sayuran, analisa usaha tani, pemasaran, dan kelembagaan petani. Materi yang disampaikan bertujuan untuk mengasah kembali pemahaman siswa di samping praktik lapang yang dilakukan setiap hari selama masa PKL.

Seperti pada materi persiapan lahan, peserta mendapatkan penjelasan kriteria lahan yang baik untuk dijadikan sebagai lahan budidaya. Diakui Abdul Azis peserta asal SMK Negeri 2 Subang, adanya materi ini menambah pengetahuannya. “Saya mendapat penjelasan secara teoritis setelah sebelumnya learning by doing di lahan bersama instruktur,” ungkapnya.

Sementara pada materi pengolahan hasil pertanian Widyaiswara mengajak peserta untuk mampu berinovasi memberikan nilai tambah pada produk pertanian.

Fadli, peserta asal Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, menyatakan kesannya setelah berlatih. Menurutnya pelatihan ini sangat menambah wawasan. Materi juga disampaikan dengan cara yang asyik sehingga tidak membosankan.

“Setelah mendapat pelatihan ini saya belajar pertanian dengan lebih mendetail. Seperti teknik pemotongan daun lembaga yang ternyata memiliki dampak yang cukup berpengaruh terhadap produktivitas tanaman,” ungkapnya. (DRY/YKO)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *