RUPST Telkom, Pemegang Saham Setujui Spin Off IndiHome ke Telkomsel

LIPUTANBARU.COM//JAKARTA – Aksi korporasi pemisahan segmen usaha (spin-off) IndiHome ke Telkomsel mendapat persetujuan pemegang saham independen dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Telkom Tahun Buku 2022 yang dilaksanakan pada Selasa (30/5/2023) di Jakarta.

Aksi korporasi yang tergolong sebagai transaksi afiliasi sebagaimana diatur dalam Peraturan OJK No.42/2020 ini memang memerlukan persetujuan pemegang saham independen.

Pemisahan IndiHome itu sendiri dilakukan dalam rangka implementasi Fixed Mobile Convergence (FMC) merupakan bagian dari strategi utama perusahaan ‘Five Bold Moves’ yang strategis bagi Telkom.

Menurut Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah, sinergi antara IndiHome dan Telkomsel yang merupakan pemimpin pasar bisnis broadband diharapkan akan memudahkan masyarakat dalam mengakses beragam layanan digital.

“Dengan diperolehnya persetujuan pemegang saham independen, maka proses integrasi IndiHome ke Telkomsel diharapkan selesai pada awal kuartal ketiga 2023,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, RUPST juga menyetujui pembagian dividen sebesar Rp16,6 triliun atau 80% dari perolehan laba bersih tahun buku 2022.

Dividen perseroan mengalami pertumbuhan sebesar 11,7% dari tahun sebelumnya. Sementara itu, sisa laba bersih sebesar 20% atau Rp4,2 triliun dialokasikan sebagai laba ditahan.

Dividen sebesar Rp167,6 per lembar saham tersebut akan dibayarkan paling lambat pada 5 Juli 2023 bagi pemegang saham yang tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada penutupan perdagangan 13 Juni 2023.

Telkomsel, kata Ririek, akan memiliki mesin pertumbuhan baru yang akan memperkuat kinerja perusahaan ke depannya.

Dari sisi bisnis, integrasi layanan broadband ini diharapkan dapat menjadikan belanja modal (capital expenditure) perusahaan lebih efisien dan mampu menciptakan nilai yang optimal bagi seluruh pemangku kepentingan.

Telkom fokus pada segmen Business to Business (B2B). Potensi pasar yang besar dan masih banyak perusahaan maupun instansi yang memerlukan dukungan digitalisasi menjadi peluang bagi Telkom untuk menjadi pemain besar di segmen bisnis B2B.

“Kami berterima kasih kepada para pemangku kepentingan atas dukungan kepada Telkom untuk mencapai kinerja terbaik serta mengapresiasi kepercayaan yang senantiasa diberikan, terutama dalam upaya perseroan melakukan transformasi ” ujarnya.

Persetujuan atas implementasi FMC menjadi penting dalam langkah transformasi perseroan untuk menciptakan nilai yang optimal baik bagi perusahaan, pelanggan, masyarakat, pemegang saham dan pemerintah.

Selain itu, integrasi tersebut sudah sejalan dengan fokus Telkom untuk menjadi pemain dan pemimpin di pasar bisnis B2B.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *