LIPUTANBARU.COM//JAKARTA – Bakal Capres dari Koalisi untuk Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan bertamu ke Ketua Majelis Tinggi Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Pacitan, Jawa Timur, Kamis (1/6).
Pertemuan itu berlangsung di kompleks Museum dan Galeri Seni SBY-ANI di Jalan Lintas Selatan, Pacitan.
Sejumlah elite Demokrat, Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), hingga anggota tim kecil Anies ikut dalam pertemuan itu.
“Anies dan para petinggi Demokrat mulai masuk ruang pertemuan pukul 13.40 WIB. Acara berlangsung tertutup hingga selesai pukul 15.00 WIB.
Selanjutnya SBY yang diikuti puluhan orang tampak meninggalkan ruang rapat. Mereka berjalan kaki melalui teras depan museum. Rombongan tampak menuju Wisma Drupadi di bagian kanan gedung. Tak ada informasi resmi obrolan apa yang dilanjutkan di lokasi kedua, hanya saja durasinya mencapai hampir 2 jam.
Hingga pintu pagar yang dibuka menandai berakhirnya kegiatan tersebut. Beberapa saat kemudian, ada 3 unit mobil yang bergerak keluar.
Anies disebut berada di mobil ketiga diikuti iring-iringan 2 mobil lainnya.
Anies telah meninggalkan komplek Museum dan Galeri Seni SBY-ANI ke arah barat tanpa menyampaikan apa-apa kepada wartawan.
Salah satu elite Demokrat yang ada di sana, Andi Arief tak menjawab saat ditanya perihal pertemuan tersebut. Dia yang berjalan bersama beberapa orang menuju pelataran museum itu enggan berkomentar. Dia bergegas masuk setelah petugas membukakan pintu pagar.
“Entar aja ya. Cari info dulu,” katanya singkat.
Anggota tim delapan KPP Sudirman Said mengungkapkan pertemuan Anies dan SBY itu salah satunya membahas situasi demokrasi dan ketatanegaraan di Indonesia yang mereka nilai makin memburuk.
“Tim 8 bersama Pak Anies menemui Presiden ke-6, Bapak Susilo Bambang Yudhoyono. Kami berdiskusi panjang, terutama banyak membahas situasi demokrasi dan ketatanegaraan yang makin memburuk,” kata Sudirman.
Sudirman mengatakan persoalan demikian makin membuat koalisi pengusung Anies melakukan akselerasi konsolidasi ke depannya. Ia mengatakan koalisi Anies membaca suasana batin rakyat menghendaki perbaikan.
“Terutama dalam tata kelola negara, etika politik, penegakan hukum, dan praktik korupsi yang kian mewarnai pengelolaan negara,” kata dia.
Terkait sosok cawapres, Sudirman mengklaim Anies dan SBY tak membahas teknis soal waktu deklarasi bakal calon RI-2 yang akan mereka jagokan pada Pilpres 2024. Ia mengatakan Anies kini dibantu Tim 8 sedang memfinalkan pilihan opsi cawapres.
Anies memiliki tim kecil yang dinamakan Tim 8. Tim ini terdiri atas Anies dan perwakilan NasDem, PKS, serta Demokrat. Tim ini memiliki tugas untuk membantu mencari dan memberi masukan buat calon wakil presiden yang bakal mendampingi Anies.
“Setelah final, kita nanti cari hari baik untuk mengumumkannya,” kata Sudirman.(***)