LIPUTANBARU.COM//Yogyakarta – Kementerian Pertanian melalui Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang (Polbangtan YOMA) bekerjasama dengan Anggota Komisi IV DPR RI gelar kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi Petani dan Penyuluh di Kabupaten Banyumas. Bimtek yang dikemas secara klasikal tersebut diikuti oleh 100 peserta dengan mengusung materi seputar Budidaya Cabai untuk Menekan Inflasi.
Komoditas cabai acap kali memberikan dampak terhadap terjadinya inflasi daerah maupun nasional karena pasokan dan harga cabai di pasaran sering mengalami fluktuasi. Oleh karena itu, Kementerian Pertanian selalu mengupayakan pasokan cabai aman di pasaran dengan menggenjot produktivitas cabai nasional.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) senantiasa menghimbau kepada semua pihak untuk membuat akselerasi dan inovasi agar produksi cabai bisa meningkat tajam, “kalau kalian bisa menjaga cabai, bawang merah, dan bawang putih dari inflasi itu artinya kalian hebat. Kalian telah menjadi orang yang selama ini berani menolak import karena dukungan produksi dalam negeri.”
Sementara pada keterangan terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa strategi pengendalian inflasi pangan turut menjadi fokus utama untuk mengamankan posisi Indonesia.
“Strategi pertama kita inflasi harus dikendalikan. Kalau tidak terkendali, itu akan diikuti krisis-krisis dimensi yang lain,” kata Dedi.
Melalui kegiatan Bimbingan Teknis kali ini, petani dan penyuluh yang hadir dibekali materi tentang pemanfaatan lahan dan teknik budidaya cabai dari mulai persiapan hingga pasca panen. Hadir sebagai pemateri yaitu Achmad Subekti selaku perwakilan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas serta Judiono, praktisi budidaya tanaman cabai.
Achmad Subekti memaparkan bahwa Kabupaten Banyumas sudah melaksanakan Gerakan Tanam Cabai 92.000 batang yang disebar di 6 kelompok PKK dan 3 Wilayah desa.
“Sebanyak 75.000 bibit diantaranya telah dikelola oleh 6 kelompok PKK. Namun perlu pendampingan intensif untuk perawatannya. Oleh karena itu, tepat sekali Kementerian Pertanian bersama DPR RI melaksanakan bimtek kali ini,” ujar Subekti.
Sebagai praktisi, Judiono lebih banyak memaparkan hal teknis terkait budidaya cabai. Mulai dari cara pemilihan bibit, pengolahan lahan, pemupukan, pengendalian hama dan penyakit, hingga teknik pemanfaatan lahan pekarangan untuk budidaya cabai.
“Budidaya cabai pada lahan sempit seperti pekarang sangat memungkinkan dan tentunya menguntungkan. Bapak Ibu dapat menggunakan polybag, planter bag, atau karung sebagai pengganti pot. Namun, dalam budidaya cabai, yang perlu diperhatikan betul salah satunya yaitu penanganan hama dan penyakit. Harus tepat penanganannya agar tidak timbul kerugian,” terang Judiono.
Direktur Polbangtan YOMA melalui Koordinator Pengabdian Masyarakat, Ina Fitria Ismarlin berharap melalui kegiatan Bimtek kali ini dapat meningkatkan kapasitas SDM pertanian dan memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan pertanian di Kabupaten Banyumas.