LIPUTANBARU.COM//JAKARTA – Produk Domestik Bruto (PDB) sektor pariwisata 2025 di era pemerintahan baru Prabowo-Gibran mencapai 4,6 persen atau US$22,10 miliar. Berbagai upaya harus dilakukan untuk mencapai target tersebut untuk mengembalikan performa yang terpuruk saat pandemi dan pasca pandemi.
Tim Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran bidang pariwisata dan ekonomi kreatif Taufan Rahmadi optimis target tersebut bisa tercapai. Berdasar data BPS, di fase sebelum pandemi, kontribusi PDB pariwisata terhadap PDB Nasional mencapai 5,2 persen. Pada saat pandemi turun di angka 4 persen dan pasca pandemi terakhir mencapai 3,8 persen.
“Dengan kondisi di atas dapat dianalisa sementara bahwa PDB sektor pariwisata di era pasca pandemi belum mencapai kondisi yang melebihi pada saat pandemi dan sebelum pandemi. Inilah tantangan yang harus dijawab di era Prabowo Gibran, mengembalikan kontribusi PDB Pariwisata terhadap PDB nasional sama dengan kondisi sebelum pandemi yaitu di atas 5 persen,” ujar Taufan Rahmadi, Selasa 23 April 2024.
Taufan menjelaskan, untuk mencapai target itu, tergantung berbagai faktor. Seperti kebijakan pemerintah, stabilitas politik dan ekonomi, serta tren dalam industri pariwisata.
“Untuk mencapai target tersebut, pembangunan pariwisata akan semakin fokus pada pengembangan infrastruktur pariwisata, promosi destinasi wisata, pelatihan tenaga kerja, dan meningkatkan pelayanan kepada wisatawan,” terang Taufan.
Pakar Strategi Pariwisata Nasional ini menambahkan, peningkatan kerjasama antara sektor publik dan swasta juga dapat membantu mewujudkan tujuan tersebut.
“Kita optimis di era Prabowo Gibran pariwisata akan menjadi sektor prioritas yang akan berkontribusi besar terhadap PDB Nasional. Optimis meraih di angka 5 persen malah,” kata Taufan.
Pada 2024 ini, sektor pariwisata Indonesia ditargetkan mampu berkontribusi sebesar 4,5 persen terhadap PDB nasional dari sebelumnya 4,1 persen pada 2023. Sementara nilai devisa pariwisata pada 2024 ditargetkan mencapai US$7,38 miliar hingga US$13,08 miliar atau sekitar Rp114,06 triliun hingga Rp202,15 triliun (asumsi kurs Rp15.455/US$).
“Nanti kita bisa melihat, bila target 2024 di pemerintahan Presiden Jokowi tercapai, pemerintahan Prabowo-Gibran tinggal melanjutkan. Karena visi misi Prabowo-Gibran memang keberlanjutan. Kalau tidak tercapai, berarti harus dilakukan strategi baru yang lebih bagus,” pungkas Taufan.(*)