LIPUTANBARU.COM//JAKARTA – Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan pihaknya siap menerima jika tingkat elektabilitas turun atau menukik pasca penolakan timnas Israel di Indonesia. Kata Hasto, hal tersebut merupakan sebuah konsekuensi sikap yang diambil oleh kader PDIP, dan harus diterima dengan lapang dada.
“Bahwa itu mengandung suatu konsekuensi atas sikap kader PDIP, yaitu harus kami terima,” ujar Hasto di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta Pusat, Kamis (30/3).
Dia menjelaskan, PDIP biasa menerima angka yang fluktuatif terkait elektabilitas. Untuk itu, Hasto menegaskan, PDIP tetap menolak kedatangan Israel. Meski demikian, Hasto menyampaikan saat dinamika elektoral menurun partainya akan terus berupaya membangun perspektif kepada masyarakat.
Bertemu Airlangga, Yusril Ungkap PBB dan Golkar Selalu Bekerja Sama
“Dalam konteks dinamika elektoral itu kan naik dan turun. Adakalanya turun, adakalanya naik dan kita tentu saja berusaha membangun persepsi kepada rakyat,” katanya.
Di sisi lain, Hasto mengatakan partainya yakin akan tetap menang di pemilu 2024. Sebab, masyarakat secara alami menginginkan calon pemimpin yang teguh pendiriannya. Baik anggota legislatif, presiden, dan wakil presiden.
“Justru dengan kejadian ini rakyat akan melihat bahwa kader PDI Perjuangan kokoh berdiri pada sikapnya meskipun itu membawa konsekuensi terhadap elektoral,” ungkap Hasto.
Hasto Kristiyanto menjelaskan, penolakan Ganjar dan kader PDIP lainnya didasari oleh keyakinan ideologis, bukan karena ingin memajukan pemilihnya. Penolakan itu karena kekerasan Israel terhadap Palestina.
Seluruh kader-kader PDI Perjuangan itu bersikap kokoh atas dasar keyakinan, bukan berdiri atas dasar elektoral yang seringkali dipermainkan oleh berbagai tarik-menarik kepentingan,” ujar Hasto.(***)