PIKIRANMASA.COM//YOGYAKARTA – Guna membuka wawasan kewirausahaan bagi mahasiswa, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Yogyakarta Magelang menggelar Kuliah Umum, Jumat (19/01/2024).
Kuliah umum yang bertema Kemitraan Agribisnis ini diikuti oleh mahasiswa tingkat 2 Polbangtan YOMA secara langsung di gedung serbaguna Jurusan Pertanian.
Hadir sebagai narasumber Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Kapusdiktan), Idha Widi Arsanti.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan sangat penting bagi generasi muda pertanian untuk memperluas pengetahuan.
Sebab, menurut Mentan, ilmu dan pengetahuan seputar pertanian terus berkembang.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, menjelaskan lebih lanjut mengenai hal tersebut.
“Dunia pertanian terus mengalami perkembangan. Sektor pertanian mempunyai banyak hal yang bisa dikembangkan generasi muda dan sangat menjanjikan,” katanya.
Dedi menegaskan jika pertanian bisa digarap dari hulu sampai hilir.
“Banyak peluang untuk digarap, makanya kita mengajak anak-anak muda untuk terjun ke dunia pertanian,” tegasnya.
Sementara Kapusdiktan, Idha Widi Arsanti, membuka kuliah umum dengan memaparkan tantangan pertanian Indonesia saat ini yang perlu diantisipasi oleh seluruh masyarakat pertanian.
“Tantangan yang saat ini kita hadapi antara lain yaitu kondisi alam pertanian yang sudah mulai mengalami degradasi, perubahan iklim, dan regenerasi petani,” rincinya.
Menurutnya, Pusdiktan sebagai salah satu bagian dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), salah satu tugas dan fungsi utamanya yaitu memastikan keberlanjutan kuantitas dan kualitas SDM Pertanian Indonesia.
“Saat ini kita ada pada era bonus demografi. Hampir 50% komposisi penduduk Indonesia didominasi gen Z dan gen Y yang saat ini ada pada usia kuliah seperti adik-adik sekalian. Inilah yang kami sasar nantinya sebagai generasi penerus pertanian Indonesia,” ujar Santi.
Menjadi tugas Kementerian Pertanian untuk mengubah mindset generasi uda bahwa Pertanian itu hal yang menjanjikan dan up to date. Salah satunya dengan melakukan link and match dengan Dunia Usaha, Dunia Industri, dan Dunia Kerja (DUDIKA).
“Salah satu upaya agar lulusan Polbangtan ini nantinya dapat mudah diserap oleh industri yaitu dengan melakukan kerjasama dan penyesuaian kurikulum sesuai kebutuhan DUDIKA,” ujarnya.
Selain menyiapkan Alumni Polbangtan untuk menjadi qualified job seeker, Santi juga mendorong lulusan untuk menjadi qualified job creator.
“Saudara sekalian juga kami siapkan untuk menjadi qulified job creator, sebagai wirausaha pertanian dengan berbagai program seperti PWMP (Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian) dan YESS (Youth Enterpreneurship And Employment Support Services). Program ini kami tujukan sebagai inkubator bisnis bagi saudara yang ingin mengembangkan usaha di bidang pertanian,” katanya.
Santi juga memberikan kiat-kiat membangun ekosistem kewirausahaan dengan melakukan hilirisasi kluster pertanian.
“Yang utama yaitu memetakan pasar agar produk yang dihasilkan dapat terjual. Kemudian lakukan identifikasi produk yang diminati oleh pasar, dan terpenting yaitu bangun kelembagaan. Jangan membangun usaha secara mandiri namun usahakan berjejaring dan dilegalkan secara hukum agar mudah menjangkau pasar korporasi,” tandasnya.
Mewakili Direktur, Wakil Direktur I Sujono berharap mahasiswa dapat menyerap pengetahuan yang disampaikan oleh Kapusdiktan.
“Materi yang dipaparkan sangat menarik dan sesuai dengan kondisi yang kita hadapi saat ini. Oleh karena itu, saya harap mahasiswa menyimak dengan baik dan yang terpenting juga mengaplikasikannya,” pesan Sujono.(***)