Pertama dalam Satu Dekade, Diplomat Top Mesir dan Turki Gelar Pembicaraan di Kairo

Foto ilustrasi Bendera Turki
Foto ilustrasi Bendera Turki

LIPUTANBARU.COM//KAIRO – Menteri luar negeri Mesir mengatakan, pembicaraan dengan Turki tentang kemungkinan untuk memulihkan hubungan ke tingkat duta besar akan terjadi pada waktu yang tepat. Mengutip Reuters, Sabtu (18/3), dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Mesir Sameh Shoukry, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu selama kunjungan pertama ke Kairo oleh diplomat top Turki mengatakan, Turki akan meningkatkan hubungan diplomatiknya dengan Mesir ke tingkat duta besar sesegera mungkin.

“Saya sangat senang kami mengambil langkah konkret untuk menormalisasi hubungan dengan Mesir… Kami akan melakukan yang terbaik untuk tidak memutuskan hubungan kami lagi di masa depan,” kata Cavusoglu.

Lakukan Kejahatan Perang, Joe Biden Dukung Penangkapan Putin

Kami akan datang ke pembicaraan (tentang pemulihan duta besar) pada waktu yang tepat, tergantung pada hasil positif yang dibawanya” kata Shoukry. Hubungan antara Turki dan Mesir sangat tegang setelah panglima militer Mesir saat itu Abdel Fattah al-Sisi memimpin penggulingan Mohamed Mursi dari Ikhwanul Muslimin, sekutu Ankara, pada 2013. Sisi terpilih sebagai presiden pada tahun berikutnya.

Bulan lalu, Shoukry mengunjungi Turki untuk menunjukkan solidaritas setelah gempa besar yang menewaskan lebih dari 50.000 orang di Turki dan Suriah. Kedua negara juga berselisih dalam beberapa tahun terakhir atas Libya, di mana mereka mendukung faksi-faksi yang berlawanan dalam konflik yang belum terselesaikan, dan juga mengenai perbatasan laut di Mediterania Timur yang kaya gas.

Konsultasi antara pejabat senior kementerian luar negeri di Ankara dan Kairo dimulai pada 2021, di tengah dorongan Turki untuk meredakan ketegangan dengan Mesir, UEA, Israel, dan Arab Saudi. Sebagai bagian dari rekonsiliasi tentatif itu, Ankara meminta saluran TV oposisi Mesir yang beroperasi di Turki untuk memoderasi kritik mereka terhadap Mesir.

Mursi meninggal di penjara di Mesir pada 2019. Anggota senior Ikhwanul Muslimin lainnya dipenjara di Mesir atau melarikan diri ke luar negeri, dan kelompok itu tetap dilarang. Bulan lalu, pemerintah Mesir, yang telah berjuang untuk mengelola kekurangan mata uang asing yang akut, mengatakan perusahaan-perusahaan Turki telah berkomitmen untuk investasi baru sebesar $500 juta di Mesir.(***)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version